



sya seorang pemuda pelajar, saya di lahirkan di desa CISANGKAL cihurip garut jabar.
di cisangkal desaku, aku mempunyai dua sahabat yang dekat dan akrab {yaman, dan aep saepudin} kita bertiga selalu bersamasama menjalin hubungan persahabatan yang begitu erat.
kedua teman saya { aep saepudin dan yaman} adalah dua sosok jiwa yg berbeda satu sama lain termasuk diriku sendiri, tak jarang di antara kita bertiga ada berdebat membela paham masing masing, tapi semua perbedaan paham dan perbedaan lainnya, justru mempertebal dan memperkokoh kekuatan kita bertiga,
malah bila kita bertiga berjalan bersama melewati pelataran desa, aku merasakan suatu ketenangan dan kebanggan menjadi tiga pemuda yg mempunyai hubungan sahabat yang bikin orang iri,
kita bertiga aktif di berbagai bidang d kampung kami, diantaranya di bidang keagamaan, kita bertiga selalu bersama ikut pengajian dan acara lainnya di desa cisangkal,
persahabatan yang begitu erat dan menumbuhkan elemen bagaikan awan angin dan hujan menyatu menjadi segumbal badai yang disegani...
kita bertiga juga aktif di salah satu organisasi kepemudaan malah kita bertiga adalah salah satu dari pengurus organisasi, yg bernama HISSAB, Himpunan Siswa Santri Aktif Bersatu,,...
sungguh menyentuh kalbu jika teringat tentang kisah persahabatan kita bertiga dalam perjuangan mendirikan dan mengurus organisasi.. suka dan duka, tangis dan tawa, selalu menghiasi kebersaman diantara kita,
pada suatu hari, organisasi HISSAB, mengadakan sebuah acara mmpringati isro mi'roj.
semua masyarakat DESA CISANGKAL dan para pengurus organisasi HISSAB, sibuk dengan kegiatan tersebut.
berbagai macam perlombaan, dari mulai MTQ sampai cerdas cermat DLL, berlangsung lebih dari tujuh hari tujuh malam, tibalah puncak acara yang di tungutunggu yaitu pising dari semua acara perlombaan, kita memutuskan diakhir acara, akan mengadakan taligh akbar,
ketiga pagi masih buta, kita bertiga sambil menghisap sebatang roko dan ditemani secangkir kopi dengan penuh canda dan tawa, disanalah aku merasakan betapa indah dan takan pernah terhapus badai apapun kemilau persahabatan, kami merundingkan bagai mana tampilan
panggung yang akan digunakan tablig akbar di malam pinal nanti,
matahari pagi yang cerah menbus jendela mesjid memancar ke tubuh kita bertiga, lalu kita bertiga menuju rumahku yang terletak tak jauh dari mesjid tuk sarapan bersama, sesampai kerumah, ibuku yang baik dan ramah penyayang dan agamis, menyambut kita bertiga dengan senyuman dan sebakul nasi, berlauk sambel dan lalap dihiasi dengan ikan asin tambah kerupuk,
makan yg amat sederhana, tapi kita bertiga makan dengan lahap distu aku merasa menjadi orang terkaya sedunia kebahagiaan yang tiada tara, yang merasuk dalam dada, yang saat itu kurasa, walau makan sederhana seadanya, tapi dengan kebersamaan kekuatan lahir batin keharmonisan hubungan persahabatan kami yang menyejukan kalbu, mewujudkan kenikmatan dan kebahagiaan walapun berada di gubuk dan cuma menelan sesuatu yang amat sederhana, tapi aku merasa kenikmatan lebih dari hidangan hotel berbintang lima.
sesudah sarapan lalu kita pergi kelapangan panggung yg lagi di persiapkan tuk di bangun,,...
ditengah tengah sibuknya membuat panggung, kita bertiga merasa lelah karena kita merasa mempunyai kekuasaan dalam acara tersebut, dengan wajah tanpa dosa kita meninggalkan lapangan menuju kampung sindang sari berniat tuk ngasih surat undangan ke elemen dan tokoh2x masarakat di sindangsari tuk menghadiri acara nanti malam,.
sesampai di sindangsari, kitabertiga mengtuk pintu orang yang mau di kasih undangan satu persatu, padah orang dongopun tau kalo penduduk sindangsari itu, kalo siang hari suka kerja ke luar dan tak ada di rumah, dengan keringat yg bercucuran, kita tertawa menertawakan kekonyolan kiota bertiga, dasar anak muda, ada pribahasa {pardu kalakon sunat kalampah} {tak iket, rotanpun jadi} heuheuheu, dengan wajah tanpa dosa lalu kita mengetuk rumah ketua pemuda sindang sari, krena dirumah itu ada seorang gadis yang anggun dan berbudi pekerti luhur sopan santun tau adab tatak rama, namanya RINA, kita bertiga dengan perasaan tenang tanpa ragu risau dan mang mang, mengetuk pintu rumah ketua pemuda tersebut, dan apa yang di hayal dan di bayangkan pikiran kita menjadi kenyataan, yang membuka pintu tersebut adalah anak gadis ketua pemuda sindang sari yang di idam2kan itu, dia menyambut menyapa dengan senyuman yang manies dan mempersilahkan duduk lalu kita bercakap bertiga, disana kita tenang dan aman krena kita bertiga cukup terkenal di kampung sindangsari itu, kita makin berani karena kita merasa menjadi orang yang cukup penting di sindangsari, heuheuheuheu keangkuhan darah muda, heuheuheuheu, semakin lama bercakap dengan gadis yang bernama rina, semakin aku pribadi terpincut terpukau terjerat rasa ingin memilikinya hahhahahahhahahahha, memang tiada yg membantah akan kecantikan dan kerendahan hati keanggunan sosok gadis yang bernama RINA, yg beberapa minggu dari itu menjadi kekasihku heuheuheuheu,,... hari semakin menjelang petang tak terasa tiba tiba adzan dhzuhur terdengar, lalu kita pamit kembali menuju lapangan panggug yg lagi persiapkan, sesampai di tempat tiba2x MUI DESA CISANKAL {ustd akhmadin} dengan mata melotot dan wajah kemerah2xan menandakan kemarahan , menupai kami bertiga sambil nanya dari mana, hahhahahahahha kita bertiga menjawab jujur apa adanya sambil ketawa, hhahahahah.....
kisah itu tak kan pernah kulupakan
{Aep Saepudin, M Yaman, MJejen Zaelani S} tiga pemuda anak desa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar